Ibu Nurliana Sahibu di Manado, Sulawesi Utara

Kita sering mendengar ungkapan di atas, yang menjadi cita-cita dan keinginan hampir setiap orang. Siapa yang tidak ingin memiliki pekerjaan yang kita mahir dan senang melakukannya sekaligus? Tentu saja hal tersebut akan memudahkan kita dalam menggapai tujuan kita. Ibu Nurliana Sahibu membuktikannya, hobi yang menjadi bisnis sukses ia jalani hingga saat ini.

Ibu Nurliana, seorang wanita berusia 54 tahun, berjuang sendirian membesarkan kedua anaknya, setelah suaminya berpulang kehadirat-Nya. Sontak ia menjadi tulang punggung keluarga dan keadaan menuntutnya untuk kuat dan terus berjuang menghadapi kehidupan. Tak menyerah dengan keadaan, ia justru bangkit dan mulai memutar otak apakah mau melanjutkan usaha yang sebelumnya sudah pernah dirintis oleh sang suami atau tidak

“Sebelumnya suami saya menjalankan usaha jual beli emas. Namun, bisnis ini adalah bisnis yang keras, hanya bisa dijalankan oleh pria. Saya memutuskan untuk menjual usaha tersebut dan membuka usaha katering yang sesuai dengan hobi saya, memasak,” ujar Ibu Nurliana sambil mengingat kembali asal mula usahanya didirikan.

Mengawali usaha dengan berjualan di depan rumahnya, Ibu Nurliana menyiapkan sejumlah makanan dengan menu sederhana seperti ikan dan sambal cakalang dalam kotak dengan jumlah yang kecil. Ia mencoba peruntungan dengan menawarkan makanannya ke lingkungan sekitar. Tak hanya itu, ia pun menitipkan dagangan ke anaknya untuk dibawa ke sekolah. Tak disangka, banyak orang yang berminat dan suka dengan hasil masakan Ibu Nurliana, bahkan meminta untuk menambahkan beberapa menu, seperti ayam. Ini adalah awal mula usaha Ibu Nurliana mulai berkembang dengan didatangi banyak pesanan untuk acara hajatan keluarga.

Tak hanya memikirkan tentang dirinya, rasa kepedulian Ibu Nurliana cukup besar. Tahun 2007, ia melihat banyak orang tua yang kesulitan menyekolahkan anaknya karena biaya yang relatif tinggi di lingkungannya. Ibu Nurliana pun tergerak untuk meringankan kesulitan mereka. Berbekal pendidikan yang ia tempuh sebagai tenaga pendidik, ia berniat untuk membuka PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) miliknya sendiri. Tak main-main, niat baiknya ini langsung dieksekusi dengan mengundang para orang tua, tokoh agama, dan tokoh masyarakat sekitar untuk berdiskusi. Tak butuh waktu lama bagi Ibu Nurliana untuk mewujudkan impiannya. Di tahun 2008 ia resmi mendirikan PAUD yang diberi nama PAUD Melati Mahawu.

Ibu Nurliana mengenal KSP Sahabat Mitra Sejati sejak Tahun 2019. Ia mengambil pinjaman untuk mengembangkan usaha kateringnya dengan membeli alat masak, piring, dan beberapa alat prasmanan. Kita doakan semoga usaha Ibu Nurliana semakin maju dan semoga kita dapat mengambil hikmah dan pelajaran positif dari kisahnya.